Saturday, 10 November 2018

Cerita Singkat dari Calon Pengantin :)

My Wedding Journey


Hallo Syallom... Salam Sejahtera untuk kita semua...

Udah lama banget gak nulis Blog nih. Terakhir kali nulis di Blog kira-kira udah 4 tahun lalu. Dulu publish tulisan di Blog Cuma gara2 buat lengkapin tugas kuliah yang seabrek-abrek, kata dosennya harus dipublish di Blog. Ya udah ikutin aja deh apa kata dosen.

Buttt kali ini saya mau coba bikin tulisan singkat tapi bukan lagi soal tugas kuliah. Saya bukan penulis yang handal, yang bisa menggunakan tata bahasa EYD yang baik dan benar. Bikin project dikantor aja seringkali di komplen atasan gara2 bahasanya yang amburadul :(. Ehehehe,,, tapi saya rindu lewat tulisan ini, cerita saya bisa jadi berkat buat kalian yang baca :).

Ok let’s start  the chapter. Seperti judul di atas, kalian mikir nih penulis pasti mau cerita tentang persiapan wedding cari vendor sana sini mulai dari venue gedung, bridal, catering, pernak pernik, soal budget dan kerempongan lainnya buat kasih referensi ke pasangan yang mau merid.  Saya appriciate banget buat temen2  yang posting tulisan seperti itu karena jujur sangat membantu calon brides n grooms di tengah-tengah kebingungan mereka dalam memilih vendor. Lewat tulisan ini saya gak cerita tentang saya pilih vendor apa aja, venuenya dimana, budgetnya  berapa dan lain sebagainya. Yang saya mau ceritain adalah bagaimana saya merasakan pertolongan Tuhan Yesus selama saya dan pasangan merencanakan pernikahan. 

Sama seperti pasangan lainnya ketika mereka berkomitmen untuk masuk dalam hubungan yang lebih serius dan akhirnya memutuskan untuk menikah, mereka akan mulai searching-searching, compare antara vendor 1 dengan yang lainnya. Hal ini inipun kami lakukan. Dari sebelum kami merencanakan pernikahan saya ada suka sama 1 vendor, namun itu out of budget yang kami anggarkan. Kemudian kami bertemu dengan 1 vendor, karena secara penawaran sangat menarik dan banyak item yang kami dapatkan lewat paket tersebut dan kebetulan tanggal yang kami mau masih kosong. Tanpa pikir panjang kami langsung DP saat itu juga.

Setelah sampai rumah timbul pikiran kenapa ya kok tadi main langsung DP aja. Tapi pikiran itu hanya sesaat aja kemudian berlalu. Beberapa bulan berjalan tibalah saatnya kami dipanggil untuk test food dan lihat-lihat pameran dimana vendor yang kami gunakan juga ada disitu. Waktu itu mama saya dan camer juga ikut. Sepulangnya dari pameran, kami semua dilanda kegalauan terutama saya dan pasangan. Kenapa kok bisa ? ada beberapa hal yang membuat kami berpikir ulang apakah akan lanjut dengan paket yang sudah diDP atau merelakan DP itu hangus dan ganti ke vendor lain. Mengingat DP yang sudah dikeluarkan juga bukan jumlah kecil, saya mencoba untuk berpikir lebih jernih. Lewat kejadian ini saya merenung kenapa kemarin terlalu cepat ambil keputusan waktu mau DP.

Disini saya diingatkan kalau saya tidak berkomunikasi dulu dengan Tuhan. Saat itu saya rasanya tercentak banget. Mulai saat itu saya coba bawa dalam doa dan berkomunikasi juga dengan mama dan camer. Sampai akhirnya mami camer saya bilang kalau gak sesuai dengan hati jangan dipaksain, lebih baik kehilangan uang daripada gak bahagia dan kehilangan sukacita nantinya, nanti juga ada lagi berkatnya. Saya minta Tuhan tolong keputusan apa yang harus diambil. Tuhan kasih jawaban, Tuhan pilihkan vendor lain yang menurut kami masih masuk dalam budget dan salah satu vendornya adalah yang waktu awal saya pengen banget pake dia.

Kami bulatkan tekad, ya sudah kalau memang Dpnya hangus kami rela L. Mulailah kami menemui vendor pengganti. Namun semua gak berjalan mulus. Tanggal yang kami mau ternyata sudah full. Disitu kok rasanya sedih banget padahal tanggal tersebut adalah tanggal impian kami. Kami coba pilih-pilih tanggal yang masih kosong, tapi gak mudah karena kami harus sesuaikan tanggal dengan jam ibadah dan event di Gereja kami. Kami tetep pesen sama orang marketingnya kalau tanggal yang kami mau nanti ada orang yang gak jadi tolong cepet hubungin supaya kami bisa isi di tanggal tersebut. Saya berharap banget sama Tuhan supaya tanggal yang kami mau itu bisa jadi milik kami.

Kedua kali kami datengin marketingnya tanggal tersebut sebenernya ada pasangan yang cancel tapi malah diisi buat orang lain. Disitu sebenernya kami ngerasa kecewa banget sama marketingnya, kenapa malah dikasih ke orang lain padahal sebelumnya saya udah pesen supaya kami bisa gantiin di tanggal tersebut. Tapi ya tetep berpikir positif aja. Dalam hati saya yakin seyakin-yakinnya pasti tanggal tersebut Tuhan kasih buat kami. Tinggal tunggu waktu aja sampai saya dapet kabar baiknya. Semua saya serahin sama Tuhan.

Beberapa hari kemudian, sehabis pulang kerja saya dapet kabar kalo tanggal tersebut kosong dan Puji Tuhan kami bisa ganti ke tanggal itu. Bersyukur banget Tuhan lagi-lagi jawab doa kami. Ok karena udah dapet tanggal, kami beranikan diri untuk bertemu dengan vendor kami pertama kali (yang kami cancel). Sebenernya kami juga ngerasa gak enak karena harus ganti ke vendor lain. Tapi ya sudah kami cuma bisa minta maap dan kalau memang DP kami hangus yasudah gapapa. Beberapa bulan berjalan kami coba menawarkan paket kami  ke orang lain siapa tau ada yang mau overbooking supaya DP kami bisa diselamatkan ahahaa... tapi masih juga belum ada yang mau. Kami putuskan yaudah pasang iklan aja di salah satu situs jual beli siapa tau ada yang mau.

Cara itupun kami lakukan, gak berapa lama kemudian ada yang tanya-tanya tapi baru sekedar tanya aja belum mau beli. Sampai akhirnya ada 1 pasangan yang menghubungi saya kalau mereka tertarik dengan paket wedding yang kami tawarkan  dan kebetulan tanggalnya juga sesuai yang dia mau. Terjadilah transaksi overbooking dan puji Tuhan DP kami bisa balik.  Setelah itu ada beberapa pasangan yang mau beli paket kami, kami lupa hapus iklannya padahal udah sold out ehehhe.

Mungkin buat sebagian orang cerita di atas adalah hal lumrah yang biasa dialami semua orang. Tapi buat saya pribadi sesimple apapun masalahnya tetep cara Tuhan itu luar biasa. Dari sini saya mau sampaikan beberapa point yang saya dapat :
1.   Komunikasikan apapun yang kita rencanakan terlebih dulu sama Tuhan baru ambil keputusan.
2.   Kalau dari awal kita berharap banget sama sesuatu entah itu barang, impian, pekerjaan, pasangan hidup, apapun itu berdoa terus berharap sama Tuhan. Tuhan pasti kasih berkat dan jawab sesuai kehendak-Nya. Hal ini sudah seringkali saya alami.
3.   Kalau ada masalah serahin aja semua sama Tuhan jangan dibawa pikiran. Ini yang masih agak susah sih buat saya ehhehe, masih terus belajar.

Ok sekian kesaksian singkat dari saya sebenernya masih ada lagi kebaikan-kebaikan Tuhan yang lain. Tapi cukup sampai disini dulu semoga bisa jadi berkat ya, terutama untuk anak-anak muda yang mau merencanakan pernikahan tetep andalkan Tuhan jangan lupa komunikasi itu penting. Mohon doanya dari teman2 semua semoga acara wedding saya berjalan lancar.

See you di next chapter. God Bless and Be Bless :)


Tuesday, 13 January 2015

Tugas softskill 2 Etika Bisnis


KASUS/PERMASALAHAN DALAM ETIKA BISNIS

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. antara lain adalah :
  1. Pengendalian diri
  2. Pengembangan tanggung jawab social ( social responsibility)
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan infomasi dan teknologi
  4. Menciptakan persaingan yang sehat
  5. Mampu menyatakan yang benar itu benar
  6. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
  7. Menghindari sifat 5K (kolusi, kongkalikong, katabelece, koneksi, komisi)
  8. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
  9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
  10. menumbuhkan sikap saling percaya antara pengusaha 1 dan golongan pengusaha lainnya
  11. perlu adanya sebagian etika bisnis yang di \tuangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undagan
Dalam etika bisnis, terdapat tiga jenis masalah yang dapat dihadapi antara lain :
A. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
B. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktek dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
C. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
 
Contoh kasus Etika bisnis :
  1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
  2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima, mereka harus membayarnya. Kemudiam pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini yayasan dan sekolah dapat diketegorikan mengikuti transpransi.
  3. Pada tahun 1990-an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok energi ke pangsa pasar yang begitu berdasarkan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinerginkan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi, dan data yang ada dari siklus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming industri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai “Spark Spead”. Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada di pasar dengan sebgaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.

Tugas softskill 1 Etika Bisnis

BISNIS DAN ETIKA
Sebagian orang berpendapat kalau bisnis dan etika tidak punya kaitan sama sekali. bisnis jika terlalu banyak mementingkan etika akan semakin jauh tertinggal dengan kompetitor. pernyataan ini jelas sangat salah. bayangkan saja bila satu perusahaan melakukan banyak cara yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyrakat, bahkan cenderung tidak disukai masyarakat, hal tersebut akan berdampak turunnya citra perusahaan di mata masyarakat sebagai konsumen.

A.    PENGERTIAN ETIKA
Etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”. 

B.    MACAM – MACAM ETIKA
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
  1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
  2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus member norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi 
  1. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
  2. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
C.    PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika Bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

D.    INDIKATOR ETIKA BISNIS
Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis.
  1. Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
  2. Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan  indikator ini  seseorang pelaku bisnis dikatakan  beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
  3. Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis  apabila  seseorang pelaku  bisnis  atau  suatu perusahaan telah mematuhi   segala   norma  hukum   yang   berlaku   dalam   menjalankan kegiatan bisnisnya.
  4. Indikator  etika   berdasarkan   ajaran   agama.   Pelaku  bisnis   dianggap beretika  bilamana  dalam  pelaksanaan  bisnisnya  senantiasa  merujuk kepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.
  5. Indikator etika berdasarkan nilai budaya.  Setiap pelaku  bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
  6. Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
E.    PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNIS
Secara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan pernah lepas dari kehidupan keseharian kita. Namun prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika pada umumnya.
1. Prinsip Otonomi
Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salah satu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya adalah:
  • Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan mereka;
  • Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka;
  • Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatan pelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijaga kelangsungannyadan ditingkatkan terhadap produk  dan  jasa perusahaan;
  • Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan, memasarkan dan mengiklankan produk.
Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik. karena kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika, kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, walaupun kebebasan belum menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonom dan etis. Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab, karena selain sadar akan kewajibannya dan bebas dalam mengambil keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimung-kinkan adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawab merupakan ciri khas dari makhluk bermoral, dan tanggungjawab disini adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga tentunya pada stakeholder

2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran:
  1. Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Pelaku bisnis disini secara a priori saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak jujur melaksanakan janjinya. Karena jika salah satu pihak melanggar, maka tidak mungkin lagi pihak yang dicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang bertindak curang tersebut.
  2. Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis. Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain.
  3. Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan yaitu   antara   pemberi    kerja   dan   pekerja, dan berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan hancur jika kejujuran karyawan ataupun atasannya tidak terjaga.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah:
  1. Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat  dengan negara. Semua  pihak dijamin untuk mendapat perlakuan yangsama sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal menuntut agar  Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi semua pelaku bisnis.
  2. Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara negara dan warga negara, dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.
  3. Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia bisnis keadilan ini   berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan   dalam perusahaan yang juga adil dan baik.
4.    Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling mengun­tungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win situation.

5.    Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetap menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan.

Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling penting dalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasardan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan. Karena menurut Adam Smith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan komutatif berupa no harm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung semua prinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikan orang lain, orang yang mau saling menguntungkan dengan pibak Iain, dan bertanggungjawab untuk tidak merugikan orang lain tanpa alasan yang diterima dan masuk akal.

F.    KEUTAMAAN ETIKA BISNIS
  1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya
  2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja
  3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
  4. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan
G.    SASARAN DAN LINGKUP ETIKA BISNIS
  1. Etika Bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
  2. Etika Bisnis untuk menyadarkan masyarakat bahwa hak dan kewajiban mereka tidak boleh dilanggar oleh pratek bisnis siapapun juga.
  3. Etika Bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu usaha bisnis.
H.    ETOS BISNIS
Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain.